Ciri-ciri Wanita Semarang
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berbatang hitam seperti arang (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.
Klenteng Sam Po Kong
Pada tanggal 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya[7]. Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji : 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico (kanji : 副市長)) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan.
Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan. sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang
Nah itu sejarah dari kota semarang, sekarang saya akan membahas mengenai wisata yang wajib untuk di kunjungi dan tentunya paling hits saat ini. jadi jangan lupa singgah ketempat-tempat ini ketika anda berkunjung ke kota semarang, tempat wisatanya adalah Wisata alam yang eksotis Umbul Sidomukti, Menikmati panorama alam Semarang Cemoro Sewu Banyubiru, Lanskap alam yang menakjubkan Eling Bening, Candi yang tak kalah eksotis Candi Gedung Songo Bandungan, Spot asyik dan Instagenik Gumuk Reco, Sepakung, Banyubiru, Kebanggaan Jawa Tengah Masjid Agung Jawa Tengah, Sisi cantik Semarang dari ketinggian Bantir Hills, Old, tapi kekinian Kota Lama Semarang, Tak kalah dari Grand Canyon Brown Canyon, Wahana wisata menarik untuk keluarga Puri Maerokoco, Kemegahan alam Semarang Gunung Ungaran, dan Benteng Willem II. Dijamin pasti seru dan membuat kamu betah berlama-lama di kota semarang tentunya.
Kemudian untuk makanan Khas dari kota semarang ada yang tau apa ? pasti sudah ada yang tau kalau soal kuliner, tidak afdol rasanya ketika berkunjung kekota baru disinggahi tidak icip-icip makanan khas dari kota tersebut, nah ini adalah kuliner yang bisa anda coba ketika berkunjung ke kota semarang apa saja ini dia Tahu Gimbal, Tahu Pong, Babat Gongso, Lumpia, Nasi Ayam, Es Conglik, Wingko Babat, dan Bandeng Presto. kalau saya pribadi lumpia karena semarang identik dengan makanan khas nya yaitu lumpia.
Untuk sifat dan karakter dari orang semarang itu adalah memiliki sifat dan karakter orang jawa yaitu yang paling utama adalah kesopanannya itu yang paling utama, seperti ramah kepada orang yang baru dikenal, seperti layaknya kota jogjakarta.
CIRI-CIRI WANITA SEMARANG
Nah bagaimana ciri-ciri wanita semarang ? kalau anda orang semarang pasti sudah paham betul ciri-ciri dari wanita semarang. wanita semarang memiliki logat bahasa menggunakan bahasa jawa tapi tidak sehalus yang dipakai orang-orang jogjakarta. kemudian wanita semarang juga mudah bergaul dan supel orangnya karena tidak merasa canggung dengan orang yang baru dikenalnya. untuk tinggi badan itu memiliki tinggi berkisar antara 150-169 dan memiliki warna kulit itu biasanya kuning sampai putih bersih. untuk rambut memiliki warna hitam dan lurus ada juga mungkin yang keriting karena faktor keturunan.
Bagaimana, apakah sudah berasa di semarang? karena mengingat kembali masa-masa pernah berkunjung ke kota semarang dan menikmati wisata dan kuliner khas semarang. jika ada pendapat lainnya silahkan tinggalkan di kolom komentar terima kasih sudah berkunjung di blog saya. wassalamualaikum wr wb.